PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Senin pagi (20/6/2022), seiring investor menantikan rilis suku bunga pinjaman acuan terbaru China.
Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,58 persen di awal perdagangan sementara indeks Topix naik 0,45 persen. Namun, penguatan sementara, indeks Nikkei susut 0,52 persen dan indeks Topix merosot 0,41 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga menguat 0,14 persen. Akan tetapi, indeks Kospi berbalik arah ke zona merah dengan merosot 1,77 persen. Saham Samsung Electronics tergelincir lebih dari dua persen.
S&P/ASX 200 Australia turun secara fraksional. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,11 persen lebih tinggi. Demikian mengutip laman CNBC, Senin pekan ini. Best Profit
Adapun suku bunga pinjaman China bertenor satu tahun dan lima tahun tetap. Sebagian besar responden dalam jajak pendapat singkat Reuters memperkirakan tidak ada perubahan pada LPR satu tahun atau lima tahun.
Investor juga akan memantau saham Alibaba di Hong Kong setelah Reuters melaporkan pada Jumat bahwa bank sentral China telah menerima aplikasi Ant Group yang berafiliasi dengan Alibaba untuk membentuk perusahaan induk keuangan, menghidupkan kembali harapan untuk potensi listing untuk Ant.
Pasar di AS tutup pada Senin karena libur. Indeks S&P 500 pekan lalu mengalami minggu terburuk sejak 2020 karena investor bergulat dengan prospek potensi resesi di depan karena bank sentral utama seperti Federal Reserve AS menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.
Indeks USD berada di 104,639 setelah pemantulan baru-baru ini dari level di bawah 104. Yen Jepang diperdagangkan pada 135,29 per dolar Amerika Serikat, lebih lemah dibandingkan dengan level di bawah 132 yang terlihat terhadap greenback minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada 0,6949 setelah turun akhir pekan lalu dari di atas 0,70.
Bursa Saham Asia Lesu Jelang Akhir Pekan Imbas Kekhawatiran Resesi
Sebelumnya, Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Jumat pagi, (17/6/2022). Koreksi bursa saham Asia mengikuti wall street yang tertekan. Hal ini setelah investor mempertimbangkan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) agresif memperketat kebijakan moneternya akan berdampak terhadap resesi.
Di Jepang, indeks Nikkei merosot 2,32 persen. Indeks Topix tergelincir 2,25 persen. Indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,17 persen. Di Hong Kong, indeks saham Hang Seng turun 0,61 persen pada awal sesi perdagangan.
Di bursa saham China, indeks Shanghai susut 0,55 persen, dan indeks Shenzhen merosot 0,63 persen. Di Australia, indeks ASX 200 tergelincir 2,32 persen. Indeks Singapura merosot 0,2 persen.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,82 persen. Di AS, wall street anjlok. Indeks S&P 500 turun 3,25 persen ke posisi 3.666,77. Indeks Dow Jones terperosok 741,46 poin atau 2,42 persen ke posisi 29.927,07. Indeks Nasdaq melemah 4,08 persen ke posisi 10.646,10. Bank sentral Jepang juga akan rilis pernyataan kebijakan moneter.
"Kami tidak mengharapkan bank sentral Jepang untuk melepas target imbal hasil 0 persen. Plus minus 25 basis poin untuk obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun. Dorongan inflasi yang mendasari Jepang lemah sekitar 1 persen per tahun,” ujar Head of International Economics Commonwealth Bank of Australia, Joseph Capurso dilansir dari CNBC, Jumat pekan ini.
Ia menuturkan, jika bank sentral Jepang mempertahankan kebijakan moneter tidak berubah, yen dan tingkat swap Jepang dan imbal hasil kemungkinan akan terkoreksi.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG