Menu

Saham Asia Tergelincir Usai Inflasi AS

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, BestprofitBursa saham Asia Pasifik turun pada perdagangan Kamis pagi (12/4/2022), seiring koreksi pada Rabu malam di wall street setelah data menunjukkan indeks harga konsumen di Amerika Serikat (AS) pada April 2022 tetap mendekati level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun.

 

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,57 persen karena saham Fast Retailing merosot hampir 4 persen. Indeks Topix turun 1 persen.

 

Di Korea Selatan, indeks Kospi diperdagangkan lebih rendah 0,86 persen. Saham Australia juga turun karena indeks S&P/ASX 200 turun 0,22 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,44 persen lebih rendah. PT Bestprofit

 

Indeks harga konsumen AS melonjak 8,3 persen pada April dibandingkan dengan tahun lalu  mendekati level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun, data resmi ditunjukkan Rabu. Pembacaan April, yang mewakili sedikit kemudahan dari puncak Maret, juga di atas perkiraan Dow Jones untuk kenaikan 8,1 persen.

 

Saham di wall street turun setelah rilis data inflasi konsumen AS. Indeks Nasdaq Composite yang padat teknologi tertinggal karena turun 3,18 persen menjadi 11.364,24 sementara S&P 500 yang lebih luas turun 1,65 persen menjadi 3.935,18.

 

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 326,63 poin, atau 1,02 persen, menjadi 31.834,11. Indeks USD berada di 104,015 karena terus bertahan di atas level 103,8 yang jatuh di bawah pada titik-titik tertentu awal pekan ini.

 

Yen Jepang diperdagangkan pada 129,70 per dolar, lebih kuat dibandingkan dengan level di atas 130,5 yang terlihat terhadap greenback awal pekan ini. Sedangkan, Dolar Australia berada di 0,6925 setelah penurunan baru-baru ini dari level di atas 0,70.

 

Penutupan Perdagangan Wall Street pada 11 Mei 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street merosot pada perdagangan Rabu, 11 Mei 2022 menyusul investor terus mencerna data inflasi AS yang terbaru.

 

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 326,63 poin menjadi 31.834,11 atau 1,02 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 1,65 persen menjadi 3.935,18. Indeks Nasdaq susut 3,18 persen menjadi 11.364,24.

 

Selama sesi perdagangan, indeks S&P 500 menyentuh level terendah baru dalam 52 minggu pada posisi 3.928,82. Indeks acuan utama juga ditutup pada level terendah 2022. Indeks S&P 500 merosot lebih dari 18 persen dari level tertinggi dalam 52 minggu dan turun lebih dari 17 persen sejak awal 2022.

 

Pergerakan wall street pada Rabu pekan ini terjadi setelah Dow Jones melemah dalam empat hari berturut-turut.

 

“Semua orang ingin energi, makanan dan biaya tenaga kerja turun, tetapi pada saat yang sama, mekanisme kami untuk melakukannya adalah menaikkan suku bunga,” ujar Susan Schmidt dari Aviva Investors, mengutip dari CNBC, Kamis, 12 Mei 2022.

 

Saham teknologi berjuang pada Rabu pekan ini dan menahan kenaikan untuk indeks Nasdaq. Saham Meta Platforms, Apple, Salesforce dan Microsoft masing-masing turun sekitar 4,5 persen, 5,2 persen, 3,5 persen dan 3,3 persen.

 

Hal ini seiring investor kembali keluar dari sektor saham growth atau pertumbuhan. Sektor teknologi dan konsumsi turun lebih dari tiga persen sehingga menyeret turun indeks S&P 500.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Go Back

Comment